Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau akan menggelar Diskusi Publik "Kolokium 2024: Peradaban Muara Takus" pada hari Kamis, tanggal 7 Maret 2024 bertempat di Ruang Rapat Gedung Dekanat, pukul 08.30 WIB - 12.00 WIB.

Pemantik diskusi disampaikan oleh Ketua Senat FISIP Universitas Riau, Prof. Dr. Yusmar Yusuf, M.Psi., yang mengemukakan posisi Muara Takus selaku 'pusat ingatan' (center of memory) yang ranggi dan 'pusat sukma' (center of soul) peradaban Melayu di tengah-tengah perut Sumatera. Muara Takus sebagai kita agung yang mesti didatangi dengan kesadaran besar. Dia sebuah kutub khanah peradaban Melayu yang sengaja dilupakan dan diringkus sepanjang perjalanan kebudayaan Melayu.

Diskusi ini menghadirkan narasumber-narasumber yang berpengalaman di bidangnya: Ongku Imi (Pewaris Kedatuan Muara Takus), Dedi Ariandi (Arsitek), dan di tengah acara ada penyampaian puisi oleh Azqa Nst (Penggiat sastra). 

Narasumber membahas tentang warisan peradaban Muara Takus, lanskap, sistem drainase dan material utuh produk zaman seperti batu bata terrekota serta bagaimana seni dan budaya telah berkembang di wilayah tersebut.

Ongku Imi menyampaikan realita kesemestaan Muara Takus dalam panduan jejak spiritual dan mitologi bangsa Melayu tua era Muara Takus.

Dedi Ariandi menyampaikan pembahasan dari perspektif arsitektur candi yang memiliki tujuan tertentu.

Diskusi publik ini menghadirkan Dekan, Wakil Dekan Bidang Akademik, Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Ketua Jurusan, Ketua Prodi, utusan dosen dari masing-masing Prodi se-lingkungan FISIP. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Ketua Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR), Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau, Ketua Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Riau, Ketua Prodi PPKN FKIP Universitas Riau, Forum Dosen-Pegawai Universitas Riau asal Kampar, Forkom XIII Koto Kampar, Yayasan Matankari Nusantara, (lanjut di kolom komentar)

(lanjutan) utusan Himpunan Mahasiswa Jurusan se-lingkungan FISIP, utusan BEM FISIP dan BLM FISIP serta utusan Himpunan Mahasiswa Kampar Universitas Riau.
Moderator Diskusi Publik, Dr. Fajriani Ananda, S.Sos., M.Si., Dosen Program Studi Administrasi Publik dengan kekhususan kebijakan lingkungan berhasil menciptakan harmoni diskusi yang hangat dengan berbagai pertanyaan dari peserta diskusi.
Diharapkan diskusi ini memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang peradaban Muara Takus serta menginspirasi masyarakat untuk melestarikan warisan budaya dan lingkungan serta keterlibatan akademisi dan universitas dengan giat penelitian untuk menyingkap misteri mitologi ataupun berbagai fakta Muara Takus.
-RR-