Senin (07/08/2023), FISIP Unri jatuh hati dan menandungkan “cinta” kepada Kabupaten terkaya di Riau ini. Cinta itu dilansir jadi perbuatan saintifik (riset sosial) dan pengabdian pada masyarakat yang diampu oleh 27 Kelompok Jabatan Fungsional Dosen (KJFD) riset, dan 26 kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dalam semangat era digital. Isu dan tema yang terhimpun mencakup; mitigasi bencana, kerentanan wetland (gambut dan aluvial), modal sosial local resourches, manajemen sumberdaya, kawasan perbatasan dan pulau terluar, zona aquatika (tawar dan payau), dalam interaksinya dengan masyarakat sebagai penyokong gaya planetaria.

Ballroom Hotel Novotel Pekanbaru, 7 Agustus 2023, memecah pagi. Iring-iringan akademisi, peneliti dan Gurubesar di lingkup FISIP menyambangi helat besar medio tahun, bersama perangkat OPD/SKPD Kabupaten Bengkalis demi semangat kolaboratif. Dekan FISIP Dr. Meyzi Heriyanto berkata, tindak-laku kolaborasi dengan Pemkab Bengkalis akan dijahit lebih detail melalui SKPD lewat renjana terdalam collaborative gonernance.  Lebih lanjut, aktual dari pekerjaan riset dan pengabdian pada masyarakat yang bersumber dari pendanaan rutin FISIP akan digiring ke muara yang lebih besar berupa riset aksi (action research) demi menghasilkan policy brief yang lebih taktis dan strategis bagi daerah ini.

Memanfaatkan sumberdaya akademis di Universiter yang ada di Riau (salah satunya UNRI), mungkin lebih bermakna strategis bagi kabupaten-kota yang ada di Riau. Makna strategis itu antara lain, peningkatan sumberdaya manusia, pola kerjasama antar bidang, manajemen dan perencanaan, akademisi tahu lebih banyak dan mendalam tentang fenomena daerah, sehingga segala perbuatan saintifik lebih teruji dan terukur dalam ranah tanggung-jawab keilmuan dan sosial.

Di samping itu, pelibatan mahasiswa dalam riset dan pengabdian pada masyarakat, selain mengusung tugas tridharma, sekaligus ladang pelatihan kepekaan sosial (social sense) dan manajerial kepada mahasiswa di samping mengasah kemampuan relasional (kecerdasan sosial). Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi wahana pacu, tak saja dalam tema percepatan studi, akan tetapi ingin menyorongkan selasar “pengalaman langsung” dan “kehangatan” dengan dunia empiris, khususnya dunia kerja atau dunia post scholar (pasca pendidikan).

Dampak keilmuan di depan cermin dunia, sebut Dekan dan Wakil Dekan 1 (Dr. Auradian Marta, selaku ketua panitia FGD) dalam laporannya, bahwa moda kolaborasi ini  sekaligus sebagai upaya endorsemen lebih tinggi,  berupa ajang tampil menawan dan mempesona di panggung dunia lewat publikasi artikel di jurnal internasional, prosiding internasional dan seminar internasional dengan usungan tema praksis lokal, kaidah dan kearifan lokal, kecerdasan digital pemerintahan lokal, kecerdikan dan responsi era digital (masyarakat akademik dan masyarakat luas). Termasuk juga fenomena “mengkota” (urbanized) beberapa titik gemuruh di Kabupaten Bengkalis seperti kawasan sub-urban dari wilayah  eksplorasi perminyakan (Pinggir dan Mandau, Duri khususnya). Tak ketinggal, responsi resiliensi batas negara dengan segala bencana ekologis yang menyertainya di kawasan pulau terluar.

Focus Discussion Group ini dihadiri sejumlah Gurubesar FISIP (Prof. Ashaluddin Jalil, Prof. Ali Yusri), Prof. Yusmar Yusuf (ketua Senat, sedang bertugas di luar kota), para pimpinan Fakultas, termasuk Wakil Dekan 2, Dr. Mayarni dan Wadek 3 Saiman Pakpahan, M.Si, ketua Jurusan dan Ketua KJFD. Sesi pembukaan FGD diselingi penampilan seni tradisi dan kontemporer (Matrok, akustik gambus berkolaborasi dengan mini teater Selembayung teraju Fedli Azis). Penampilan kebudayaan, memberi rasa dan warna serba baru dan merdu dalam setiap helat yang dihidang oleh FISIP selaku penaja.

Ihwal ini menjadi azam besar dari Dr. Meyzi sang Dekan. Bahwa setiap acara ilmiah yang dilangsungkan oleh FISIP agar diberi makna secara kebudayaan dan konteks ruang lokal yang menyemangatinya. Sebab, UNRI, FISIP khususnya tidak berdiri di atas ruang kosong. Tetapi ruang-ruang itu sudah diisi dengan sejumlah dambaan kolektif, ingatan kolektif dan kecerdasan lokal yang sudah terawat ratusan tahun. “Sains yang berdiri dan berlari di atas landas pacu kaidah lokal, lebih bermakna di depan cermin dunia”, demikian Meyzi merefleksi falsafati pada sebuah pagi.

Ballroom Hotel Bintang 5 di Pekanbaru itu padat dan bergemuruh oleh kaum akademisi dan para pejabat Bengkalis. Dilanjut sesi penyampaian risalah riset dan pengabdian pada masyarakat di depan publik dan perangkat OPD Kab. Bengkalis yang memenuhi ruangan. Tema dan isu riset disejalankan dengan alur dan track OPD.  Di sini SKPD atau OPD datang selaku “peminat” tema, diteruskan dalam tindak “gathering” atau pun “belanja” topik atau tema (topic and theme shopping).

Diharapkan lewat selasar “belanja topik” ini, akan mempertemu “urat sirih” dan selera tema dan model kerja SKPD. Ke depan, Pemda Bengkalis, mungkin bisa merakit ruang dan fasilitasi yang boleh disumbangkan selain dalam bentuk data-data sekunder yang diperlukan sebagai rujukan dan komparasi bagi tim peneliti dan pengabdian.

FGD ini telah beberapa kali mengalami penyesuaian jadwal, sejak bulan Juli lalu. FGD berlangsung sehari penuh, sepanjang Senin 7 Agustus 2023. RO/yy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *