FISIP Universitas Riau menyelenggarakan kegiatan Workshop dan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Peninjauan Krurikulum melalui Outcome Base Education (OBE) sebagai Upaya Mewujudkan Akreditasi Unggul Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Riau, pada 07 – 08 Mei 2024 di Hotel Grand Central Pekanbaru.
Acara tersebut diawali dengan kata sambutan dari Dr. Nurjanah, M.Si. selaku Ketua Panitia dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Dr. Meyzi Heriyanto, S.Sos,M.Si. Dalam sambutannya Dekan FISIP Universitas Riau mengungkapkan harapannya agar kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kualitas Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Riau.
“FISIP Universitas Riau juga akan selalu berupaya untuk terus meningkatkan kualitas program studi serta memperbaiki kelemahan yang ada, sehingga dapat menjadi salah satu program studi terbaik di Indonesia dan dapat bersaing dengan program studi di universitas lain” ungkap Dekan FISIP.
Rangkaian acara pada hari pertama ialah workshop dengan kehadiran narasumber Dr. S. Bekti Istiyanto, M.Si. yang dipandu oleh Dr. Yasir, M.Si. untuk membahas peninjauan kurikulum berbasis OBE di Jurusan Ilmu Komunikasi. Dan pada hari kedua kegiatan dipandu oleh Dr. Welly Wirman, M.Si dengan agenda Focus Group Discussion (FGD) bersama para stakeholder yakni perwakilan dari AJI( Aliansi Jurnalisme Independen) Provinsi Riau, PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Riau, Diskominfo, Telkomsel, BPJS Ketenagakerjaan Riau dan Pertamina Hulu Rokan (PHR). Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendapatkan saran dan evaluasi terhadap alumni dan kegiatan magang mahasiswa ilmu komunikasi.
Dr. S. Bekti Istiyanto, M.Si. selaku pemateri dan ketua ASPIKOM pusat dalam arahannya menyarankan agar penyusunan visi prodi harus mencakup gambaran hasil lulusan atau outcome yang terdeskripsikan secara scientific dan memiliki uniqueness yang berkaitan dengan budaya Melayu, yang mana budaya melayu menjadi keunikan dari prodi Ilmu Komunikasi di Universitas Riau.
Selanjutnya, dalam membangun profil lulusan, penting untuk menunjukkan rekognisi dosen yang bersangkutan yang bisa dilihat dari latar belakang pendidikan terakhir, publikasi dan hasil karya, pengakuan ahli, serta hasil karya lainnya. Profil lulusan harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan stakeholder dan hasilnya akan digunakan untuk menyusun mata kuliah penunjang bahan ajar.
Hal penting yang juga disinggung saat acara berlangsung ialah IKU (Indikator Kinerja Utama) yang menjadi salah satu aspek penilaian penting lembaga. Tidak hanya terpaku pada syarat tugas akhir kelulusan mahasiswa berupa skripsi, akan tetapi juga dapat ditunjang oleh indikator lainnya seperti menunjukkan hasil karya publikasi terakreditasi dengan minimal SINTA 4, menjadi finalis di PIMNAS, atau mampu menghasilkan karya seperti film, teater, dan sejenisnya yang nantinya akan diuji oleh praktisi yang kompeten di bidangnya.
Terkait diskusi bersama stakeholder menghasilkan kesimpulan bahwa pada fakta dilapangan masih banyak mahasiswa yang kurang terkait dengan soft skill yang dimiliki dan menyarankan untuk memperbanyak praktik agar ketika menyelesaikan kuliah sudah siap menjadi lulusan yang memiliki kompetensi.
FISIP dan Program Studi Ilmu Komunikasi beserta stakeholder akan terus berkolaborasi dan bersinergi agar dapat mewujudkan akreditas unggul serta menghasilkan lulusan yang siap dan berdaya saing untuk dapat diserap di dunia pekerjaan nantinya. (KH)