Pekanbaru, 19 Februari 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau menyelenggarakan diskusi publik di Gedung Dekanat Lantai 2 dengan tema "Ruang Ekologis Riau Semakin Rusak: Rekomendasi Pemulihan Ekologi untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2024-2029."

Diskusi ini dihadiri oleh Dekan FISIP UNRI, Dr. Meyzi Heriyanto, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Auradian Marta, S.IP., M.A, Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Mayarni, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Dr. Saiman Pakpahan, S.IP., M.Si., serta Ketua Senat FISIP UNRI, Prof. Dr. Yusmar Yusuf, M.Psi. Selain itu berbagai organisasi lingkungan seperti Jikalahari, Perkumpulan Elang, FITRA Riau, Wali Riau, dan Mapala turut berperan serta aktif.  

Dekan FISIP UNRI, Dr. Meyzi Heriyanto, S.Sos., M.Si., menegaskan bahwa permasalahan lingkungan di Riau bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan keterlibatan akademisi, aktivis lingkungan, dan masyarakat luas. “Diskusi ini menjadi momentum penting untuk menghasilkan rekomendasi berbasis penelitian dan pengalaman di lapangan, yang nantinya bisa menjadi masukan bagi pemerintah daerah dalam merancang kebijakan lingkungan yang berkelanjutan,” ujar Dr. Meyzi

Ketua Senat FISIP UNRI, Prof. Dr. Yusmar Yusuf, M.Psi., menyampaikan pandangannya mengenai urgensi penyelamatan ekologi Riau. Prof. Yusmar menyoroti bahwa degradasi lingkungan di Riau telah berlangsung cukup lama dan berdampak luas pada aspek sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. “Kita perlu pendekatan multidisipliner dalam menanggapi krisis ekologi ini. Akademisi harus berperan aktif dalam memberikan solusi yang aplikatif dan berbasis data,” tegasnya.  

Diskusi yang dipandu oleh moderator Dr. Saiman Pakpahan, S.IP., M.Si. ini menghadirkan tiga narasumber utama:  

1. **Okto Yugo Setiyo** (Koordinator Jikalahari) – Mengupas kondisi terkini dan tantangan pemulihan lingkungan di Riau.  
2. **Dr. Eng. Sigit Sutikno, ST., MT.** – Menyajikan pendekatan inovatif untuk mendukung pemulihan ekologi.  
3. **Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, MS.** – Memberikan perspektif akademik dan solusi berbasis penelitian terhadap kerusakan lingkungan.  

Diskusi berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab yang mendalam. Para peserta berkesempatan menggali berbagai rekomendasi strategis untuk pemulihan ekologis Riau.  

Melalui forum ini, diharapkan muncul rekomendasi konkret yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2024-2029 dalam merumuskan kebijakan yang berkelanjutan demi menjaga kelestarian lingkungan di provinsi ini.(Enggy-RIRY)