Pekanbaru, 26 Oktober 2024 - Program Doktor (S3) Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau menyelenggarakan kegiatan bedah buku yang berjudul "Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Suku Asli" pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Buku ini merupakan karya Prof. Dr. Sujianto, M.Si, yang mengupas secara mendalam tentang strategi kebijakan pemberdayaan bagi masyarakat adat di Indonesia, khususnya suku asli.
Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. Martani Huseini, MBA., dari Universitas Indonesia sebagai narasumber utama, Dekan FISIP Universitas Riau Dr. Meyzi Heriyanto., S.Sos., M.Si, WD 1 Bidang Akademik Dr. Auradian Marta, S.IP., M.A., WD 2 Bidang Umum dan Keuangan Dr. Mayarni., S.Sos., M.Si., Guru Besar Bidang Administrasi Pembangunan Prof. Dr. Zaili Rusli, M.Si., Dosen Purna Bakti (sesepuh Prodi Administrasi) Drs. Chalid Sahuri, M.S., seluruh dosen dan mahasiswa Program Doktor Program Studi Administrasi Publik.
Dr. Meyzi Heriyanto, S.Sos., M.Si menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Program Doktor Program Studi Administrasi Publik dalam menyelenggarakan bedah buku ini. "Bedah buku merupakan langkah penting dalam memperkaya wawasan kita mengenai kebijakan yang inklusif dan berfokus pada masyarakat adat. Kami berharap kegiatan ini mampu memberi inspirasi dan wawasan bagi para peserta dalam mendalami isu-isu strategis di bidang pemberdayaan masyarakat," ujar Dr. Meyzi.
Dr. Adianto, S.Sos., M.Si., Koordinator Program Studi Program Doktor Administrasi mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat memperkaya wawasan para dosen dan mahasiswa terkait dengan isu pemberdayaan masyarakat adat, serta memberikan perspektif baru yang mendukung pengembangan ilmu dan kebijakan di bidang administrasi publik.
Prof. Dr. Martani Huseini, MBA, sebagai narasumber memberikan pembahasan yang memperkaya diskusi. Beliau mengangkat perspektif mengenai peran penting pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang berorientasi pada kebutuhan dan karakteristik unik masyarakat adat. "Kebijakan yang efektif haruslah adaptif dan mampu merespons dinamika sosial serta budaya lokal. Pemerintah perlu mendukung dengan memberikan ruang partisipasi yang lebih luas bagi masyarakat adat dalam proses pengambilan kebijakan," ungkap Prof. Martani. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam mewujudkan pemberdayaan yang berkelanjutan bagi komunitas adat.
Prof. Dr. Sujianto, M.Si., sebagai penulis buku, memaparkan isi buku yang membahas tentang pendekatan kebijakan yang perlu diterapkan dalam memberdayakan masyarakat suku asli. Beliau menjelaskan bahwa buku ini disusun berdasarkan riset mendalam dan pengalaman langsung di lapangan, dengan tujuan memberikan gambaran mengenai tantangan dan solusi dalam memberdayakan masyarakat adat. "Pemberdayaan masyarakat adat bukan hanya mengenai dukungan ekonomi, tetapi juga mencakup aspek sosial dan budaya yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan kebijakan," jelas Prof. Sujianto. Beliau juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat adat dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kehidupan mereka.
Pembacaan sajak oleh Dr. Muchid, M.Phil menjadikan suasana bedah buku bertambah seru dan hangat dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif yang melibatkan seluruh peserta. Para peserta diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif mengenai pentingnya kebijakan pemberdayaan yang holistik dan berkelanjutan.
Dengan adanya bedah buku ini, FISIP Universitas Riau menunjukkan komitmennya untuk terus mengangkat isu-isu penting yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui kajian ilmiah. Harapannya, acara seperti ini dapat memberikan manfaat nyata bagi peserta dalam memahami kompleksitas kebijakan pemberdayaan masyarakat suku asli dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
-RIRY-