Guna meningkatkan kualitas penulisan dosen untuk dapat terbit di jurnal bereputasi internasional terindeks Scopus, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau menggelar pendampingan penulisan.
Perhelatan bersempena dengan Milad Universitas Riau ini bekerja sama dengan PT Kilang Pertamina Sungai Pakning. Pelatihan diberikan secara daring oleh Prof Dr Ade Ghafar Abdullah dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Menurut Dekan FISIP Universitas Riau Dr Meizy Heriyanto kegiatan ini bersempena simposium internasional perdana bertajuk Kebijakan Energy dan Lingkungan yang dihelat institusi yang dipimpinnya. “Semoga pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas karya ilmiah dosen di FISIP dan dapat dimuat di jurnal internasional,” kata Meizy saat membuka pendampingan ini.
Profesor Ade Ghafar menjelaskan, menulis karya ilmiah yang bermutu perlu bersabar dan waktu. Menurutnya penulis harus banyak membaca. “Membaca menjadi upaya menemukan perbedaan tulisan yang akan dibuat dengan tulisan orang lain yang telah ada. Melalui tulisan yang ada, akan terkumpul gagasan-gagasan,” kata Ade.
Diingatkannya juga terkait dengan ada keterbaruan dalam tiap tulisan serta sumbangan penelitian. Kenali pembaca tulisan yang akan diterbitkan pada jurnal tujuan. Tulisan jangan menggurui karena ini menjengkelkan. Hindari devenisi fundamental, langsung ke akar masalah. Pada kesimpulan penelitian ada keterbaruan yang diinginkan pembaca, jelasnya panjang lebar.
Prof Ade juga menyinggung tentang penggunaan artificial intelligent (AI) dalam proses editing, menyambung bahasa, dan menggunakan kalimat. Namun bukan untuk membuat artikel itu sendiri.
Kegiatan 1st International Symposium on Environmental and Energy Policy (ISEEP) 2023 sendiri digelar pada Oktober tahun ini. Pembicaranya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya Bakar, , Gubernur Riau Syamsuar, Prof Ashaluddin Jalil, peneliti dari Australian National University Australia Rini Astuti, Yamaguchi University Jepang Prof Koichi Yamamoto, University Sain Malaysia Nik Norma Nik Hasan , serta GM Revinery Unit II Pertamina Sungai Pakning Didik Subagyo.