Bengkalis, 13 Oktober 2024 – Dosen Jurusan Sosiologi, melalui kegiatan Pengabdian Program Desa Binaan, menjalin kemitraan dengan Desa Sungai Nibung untuk membentuk Kampung Kelor di Dusun Mekar Jaya. Tim pengabdian yang dipimpin oleh Drs. Yoskar Kadarisman, M.Si, terdiri dari empat anggota yaitu Dr. Achmad Hidir, M.Si, Dr. Hesti Asriwandari, M.Si, Rina Susanti, S.Sos., M.Si, dan Teguh Widodo, S.Sos., M.Si, berupaya memberdayakan masyarakat desa dengan mengenalkan tanaman kelor (Moringa oleifera) yang memiliki manfaat tinggi secara ekonomi, ekologis dan kesehatan, Sabtu (12/10/2024).
Pembentukan Kampung Kelor ini diinisiasi atas dasar kondisi desa yang rentan terhadap bencana kekeringan dan banjir, mengingat adanya aliran Sungai Bakung dan Sungai Siak Kecil yang melintasi wilayahnya.
Selain itu, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanaman bernilai guna tinggi menjadi alasan utama di balik program pengabdian ini. Dusun Mekar Jaya dipilih sebagai wilayah percontohan, yang ditandai dengan dipasangnya gapura/plang “Kampung Kelor” di pintu masuk dusun.
Kegiatan pengabdian berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 10 hingga 12 Oktober 2024, yang mencakup pemasangan gapura, pengumpulan data sekunder, hingga kegiatan puncak pada Sabtu (12 Oktober 2024) dilaksanakannya sosialisasi dan pembagian bibit kelor kepada warga desa.
Acara yang diadakan di halaman rumah Kepala Dusun Mekar Jaya tersebut mendapat antusiasme tinggi dari warga setempat, terbukti dihadiri oleh 37 orang warga desa.
Dalam sosialisasinya, Drs. Yoskar Kadarisman, M.Si menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen akademisi dalam memberdayakan masyarakat. “Kami memilih Dusun Mekar Jaya sebagai wilayah percontohan karena masyarakatnya terbuka terhadap pengetahuan baru. Pada kesempatan ini, kami membagikan 130 bibit kelor unggul.
Kami berharap, dengan adanya bibit ini, setiap rumah di dusun Mekar Jaya yang tercatat memiliki 86 kepala keluarga (KK) minimal dapat menanam satu tanaman kelor,” jelasnya.
Teguh Widodo dan Rina Susanti, selaku narasumber, turut memberikan penjelasan mengenai manfaat tanaman kelor. “Meskipun daunnya kecil, tanaman kelor memiliki sejuta manfaat.
Selain bisa dikonsumsi, kelor juga memiliki manfaat ekologis dan ekonomi. Tanaman ini dapat menyerap karbon, mengikat air tanah, serta menjaga kelembapan tanah. Selain itu, kelor dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi, seperti teh daun kelor dan puding kelor,” terang mereka.
Kepala Dusun Mekar Jaya, Bapak Iskandar, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan pengabdian dari tim dosen Sosiologi. “Kami sangat berterima kasih kepada Tim Pengabdian yang telah memilih dusun Mekar Jaya sebagai percontohan Kampung Kelor.
Kami akan menanam dan merawat bibit kelor yang diberikan sehingga dusun ini benar-benar menjadi Kampung Kelor. Kami berharap Tim Pengabdian dari Sosiologi dapat terus mendampingi warga desa sehingga tanaman kelor ini mampu menciptakan peluang usaha dan menjadi produk unggulan Sungai Nibung, khususnya Dusun Mekar Jaya,” ujarnya.
Kegiatan pengabdian ini juga melibatkan 4 orang mahasiswa (Indra, Rifki, Niken dan Adelyatri) sebagai bentuk kolaborasi dan kontribusi nyata dalam menjaga kelestaraian lingkungan, meningkatkan Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan Kampung Kelor.
( Amanda )